JAKARTA, Ketua DPD RI Sultan B Najamudin mengapresiasi rencana pemberian penghargaan kepada Erna Salawati, ibunda aktivis muda penyandang disabilitas Bayu Satria, oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) dalam rangka Peringatan Hari Ibu ke-97 Tahun 2025 dan Hari Disabilitas Internasional di Jakarta, 10 Desember 2025.
Sultan menilai penghargaan dari Kementerian PPPA itu merupakan bentuk pengakuan negara terhadap peran para ibu yang dengan ketekunan dan kesabaran mendampingi anak berkebutuhan khusus hingga mampu berprestasi di tingkat nasional maupun internasional.
Ia menegaskan, penganugerahan tersebut memiliki arti penting bagi penguatan gerakan inklusi di Indonesia. Keberhasilan Bayu sebagai pejuang kelompok rentan, menurutnya, tidak dapat dilepaskan dari dukungan keluarga, terutama sosok ibu yang terus mendampingi sejak awal.
“Penghargaan ini bukan hanya bentuk penghormatan bagi seorang ibu, tetapi juga pengakuan terhadap kekuatan keluarga di daerah yang selama ini menjadi pilar perjuangan sosial,” ujar Sultan di Jakarta.
Sultan menambahkan, keteladanan keluarga seperti yang ditunjukkan keluarga Bayu perlu diangkat sebagai inspirasi nasional. Hal ini sekaligus sejalan dengan komitmen DPD RI melalui DPD Award 2025 yang turut memberi ruang kepada tokoh-tokoh daerah yang berjuang di bidang kemanusiaan dan kesetaraan.
“DPD RI bangga dapat memberikan DPD Award kepada Bayu sebagai sosok yang tidak hanya berdedikasi, tetapi juga lahir dari keluarga dengan semangat pengabdian yang luar biasa,” katanya.
Lebih lanjut, Sultan berharap penghargaan Kementerian PPPA ini dapat memperkuat ekosistem gerakan inklusi di Indonesia. Ia menilai negara memerlukan kolaborasi yang lebih erat antara pemerintah, lembaga perwakilan daerah, dan masyarakat sipil agar isu disabilitas, perlindungan anak, dan pemberdayaan perempuan semakin mendapat ruang dalam perumusan kebijakan.
“Kami berharap penghargaan ini menjadi momentum untuk memperluas gerakan keberpihakan bagi penyandang disabilitas dan kelompok rentan. DPD RI akan terus memastikan bahwa perjuangan dari daerah mendapat tempat dalam kebijakan nasional,” ujar Sultan yang juga Senator DPD RI dari Bengkulu.
Di sisi lain, Bayu Satria menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas penghargaan yang akan diterima ibunya. Menurut Bayu, apresiasi dari Kementerian PPPA tersebut merupakan pengakuan terhadap seluruh keluarga di Indonesia yang berjuang mendampingi anak-anak berkebutuhan khusus agar memperoleh kesempatan yang adil.
“Penghargaan ini adalah pengakuan bagi semua keluarga yang berjuang mendampingi anak-anak dengan kebutuhan khusus,” ucap Bayu.
Bayu juga mengapresiasi DPD RI, khususnya Ketua DPD RI Sultan B Najamudin, yang sebelumnya telah mengangkat perjuangannya melalui DPD Award 2025. Menurutnya, penghargaan tersebut membuka banyak peluang kolaborasi baru untuk kerja-kerja advokasi yang selama ini ia lakukan di Aceh.
Ia menjelaskan, melalui DPD Award, ia kemudian mendapatkan undangan dari Kementerian PPPA untuk memperkenalkan ibunya ke publik dan hadir sebagai penerima penghargaan pada agenda “Dunia Tanpa Batas” dalam rangka Hari Ibu ke-97 Tahun 2025 dan Hari Disabilitas Internasional 2025.
Bayu berharap, berbagai penghargaan dan dukungan tersebut dapat memperluas ruang partisipasi bagi kelompok rentan dalam proses pembangunan di tingkat daerah maupun pusat. Ia menekankan pentingnya sinergi antara masyarakat, lembaga negara, dan pemerintah untuk mempercepat lahirnya kebijakan yang lebih inklusif.
“Semoga melalui kesempatan yang saya dapatkan, semakin besar ruang-ruang bagi saya dan kelompok rentan yang ada di daerah untuk ikut berpartisipasi pada berbagai agenda pembangunan, termasuk kesempatan untuk berkolaborasi pada kerja-kerja DPD RI ke depannya,” kata Bayu.
